Roll Disposable Terakhir

Sejak kecil saya memiliki hobi fotografi.

Hobi itu saya mulai sejak SD. Kelas 4 SD saya menjadi bagian dokumentasi dari tugas kelompok di study tour sekolah saya. Awalnya saya diberikan tugas itu karena seluruh bagian tugas lain sudah penuh terisi. Kebetulan teman kelompok saya memiliki kamera dan ingin meminjamkan kamera tersebut kepada saya. Satu minggu sebelum study tour teman saya memberi kabar bahwa kameranya akan digunakan oleh kakaknya.

Pada hari itu Ibu saya membelikan kamera pertama saya.

Pada tahun 2004 kamera digital masih belum populer. Saya membeli kamera dengan merek Fuji di gerai Fujifilm dekat rumah saya. Kamera tersebut ringkas dan ringan. Tipikal point and shoot pada zamannya. Berwarna ungu karena hanya warna itu yang tersedia untuk varian kamera paling murah di gerai itu.

Saya menghabiskan dua roll film di study tour itu. Hampir seluruhnya tidak layak disebut sebagai dominasi tugas. Terlepas dari hasil foto yang kurang baik, ucapan jelek yang diperhalus, di situ lah saat saya jatuh cinta pada seni mengabadikan gambar.

Saya mendedikasikan roll film yang terakhir saya cetak untuk  unggahan pertama dalam kategori fotografi ini.

Sebelum perang dingin
Sulthan dan laptopnya
Rumah susun
Penghuni rumah susun
Teman lama
Berfoto di sofa

Roll tersebut berisi foto-foto sejak September 2018 sampai dengan Januari 2019. Saya tidak begitu ingat kenapa saya memiliki kamera disposable. Sepertinya saya mendapatkan kamera ini dari adik saya. Dia menawarkan untuk menitip beli kamera ini dari Jepang karena salah satu temannya sedang berlibur ke sana.

Saya ingat jelas betapa senang perasaan saya saat melihat hasil cetak roll tersebut. Rasanya persis sama seperti waktu pertama kali saya melihat hasil cetak roll kamera saya SD dulu. Tidak ada perubahan yang signifikan. Hasil memotret saya masih kurang baik, jelek yang diperhalus, tetapi  yang terpenting saya masih bahagia melakukannya.

Leave a comment